Brawn GP sebenarnya bukan tak punya lawan. Red Bull sudah menunjukkan sebagai rival berbahaya buat mantan tim Honda itu. Tetap saja Brawn masih terlalu mendominasi dengan menduduki urutan pertama klasemen tim dan dua posisi teratas pembalap.
Jenson Button dan Rubens Barrichello, akankah mendominasi lagi? (Foto: Getty Images)
Alhasil, yang kini menjadi pertanyaan, adakah tim lain yang bisa menghentikan keperkasaan Brawn pada GP Turki, 7 Juni. Dari enam seri F1 yang sudah digelar musim ini, hanya sekali Red Bull mematahkan dominasi itu lewat Sebastian Vettel. Sisanya, sungguh sulit menahan laju mobil BGP001 yang dikemudikan Jenson Button. Bahkan duet Button-Rubens Barrichello sudah tiga kali menjadi juara dan runner up selama musim ini.
Bagaimana peluang duo Inggris-Brasil ini di Sirkuit Istanbul Park yang unik? Mereka tentu membutuhkan kelihaian ekstra untuk menaklukkan lintasan di tepi Selat Bosforus ini karena arah lomba yang tak seperti biasa, melawan jarum jam.
"GP Turki adalah lomba yang selalu saya nantikan. Saya menikmati balapan di Istanbul Park dan hasil-hasil yang lalu juga tidak buruk. Kami mengharapkan balapan yang seru di sana, dengan kesempatan menyalip di tikungan pertama dan ketiga," ujar Button di crash.net.
Sementara itu Barrichello mengaku merasa nyaman melaju di Istanbul Park karena mirip dengan sirkuit di tempat asalnya, Interlagos di Sao Paulo, yang sama-sama berlawanan dengan jarum jam.
"Sirkuit ini sangat menantang karena arahnya yang berbeda. Sangat sulit mengemudi di sirkuit yang arahnya melawan jarum jam karena otot sebelah kiri leher kita tak terbiasa bekerja keras hampir sepanjang musim. Jadi, kita perlu latihan ekstra sebagai persiapan karena banyaknya tikungan yang mengarah ke kiri," jelas Barrichello.
Sementara itu, pasukan Red Bull mengaku siap menjadi pengganjal Brawn, seperti yang mereka lakukan di GP Cina.
"Target objektif kami adalah mempertipis poin dengan Brawn. Sejauh ini, kami cukup kompetitif di semua lomba," kata team principal, Christian Horner.
Bagaimana pula dengan juara tiga tahun terakhir, Felippe Massa? Sejauh ini, awak Ferrari itu masih tertatih-tatih karena belum berhasil juga naik podium. Jadi cukup menarik untuk menunggu apakah pembalap Brasil itu mampu mengatasi kebuntuannya di Istanbul.
